Bybit Diretas dan Kehilangan $1,4 Miliar dalam Serangan Hacker
Industri kripto kembali diguncang dengan peretasan terbesar dalam sejarah. Pada 21 Februari 2025, crypto exchange Bybit diretas, mengakibatkan hilangnya lebih dari $1,4 miliar dalam bentuk ETH, Mantle Staked ETH (mETH), dan token ERC-20 lainnya.
Serangan ini langsung menjadi perhatian karena jumlah yang dicuri sangat besar dan berdampak luas. Menurut laporan dari Lookonchain, hacker berhasil mencuci seluruh dana hanya dalam 10 hari, membuat pemulihan semakin sulit.
Dana Dicuci Lewat THORChain dan Mixer
Blockchain security firm Lookonchain mengungkap bahwa 500.000 ETH yang dicuri—setara dengan $1,04 miliar—telah dilaunder melalui protokol cross-chain THORChain. Protokol ini memungkinkan perpindahan aset antar blockchain secara desentralisasi, tanpa kendali terpusat.
Selain itu, hacker juga menggunakan mixer dan cross-chain swap untuk memperumit pelacakan dana. Teknik ini sering digunakan oleh kelompok peretas besar seperti Lazarus Group dari Korea Utara, yang juga diduga berada di balik serangan ini.
Pada Maret 2025, CEO Bybit, Ben Zhou, mengonfirmasi bahwa 77% dana masih dapat dilacak, meskipun $280 juta telah menghilang, dan hanya 3% dana yang berhasil dibekukan oleh otoritas terkait.
Apakah Dana yang Dicuri Masih Bisa Dipulihkan?
Meskipun mayoritas dana telah dicuci, beberapa pakar keamanan blockchain masih optimis bahwa sebagian kecil aset dapat dibekukan dan dipulihkan.
Menurut Deddy Lavid, CEO Cyvers, pelacakan dana yang telah dicuci memang sulit, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan kombinasi on-chain intelligence, AI-driven models, serta kerja sama dengan regulator dan exchange, masih ada peluang untuk melacak dan membekukan sebagian dana sebelum benar-benar hilang.
Namun, kecepatan respon menjadi faktor utama. Jika dana sudah terlalu dalam masuk ke sistem pencucian uang kripto, pemulihan akan semakin sulit.
Teknologi Baru untuk Mencegah Peretasan
Serangan besar ini menjadi pengingat penting bagi industri kripto untuk meningkatkan keamanan transaksi digital. Saat ini, berbagai perusahaan keamanan blockchain sedang mengembangkan solusi pencegahan baru, salah satunya validasi transaksi offchain.
Teknologi ini memungkinkan sistem untuk memverifikasi transaksi sebelum terjadi, sehingga bisa mencegah 99% kasus peretasan dan penipuan. Dengan adanya sistem ini, exchange dapat mendeteksi transaksi mencurigakan sebelum hacker berhasil menguras dana.
Di sisi lain, Bybit sendiri telah bertindak cepat dengan mengembalikan seluruh dana pengguna dalam waktu tiga hari setelah peretasan. Ini menunjukkan komitmen tinggi untuk melindungi kepercayaan pengguna dan menjaga kelangsungan operasionalnya.
Leave a Reply